Jatengpress.com, Karanganyar– PT ERELA bersama RSUP Dr Sardjito serta Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan bakti sosial operasi katarak gratis di UPF Pelayanan Kesehatan Tradisional RSUP Dr Sardjito di Tawangmangu, Jumat (15/11). Selain melayani operasi katarak gratis, di dalam bakti sosial juga dibagikan kaca mata secara cuma-cuma ke pasien dan masyarakat yang membutuhkan.
Operasi dilaksanakan di klinik pratama UPF oleh 10 dokter dan petugas medik RSUP Dr Sardjito. Usai skrining yang telah dilaksanakan pada 1-14 November, didapati 26 pasien dijadwal menjalani operasi katarak dan enam lainnya operasi penyakit mata pterygium. Sedangkan 140 lainnya hanya perlu mengenakan alat bantu melihat alias kaca mata karena keterbatasan penglihatan.
Direktur PT ERELA Andreas Harjanto Hardjo mengatakan, semua manusia berhak menikmati anugerah penglihatan. Hanya saja, tak semuanya memiliki kesempatan itu. Sebagian mengalami penurunan kualitas indera tersebut karena berbagai sebab. Bahkan di usia terhitung masih muda. Melalui bakti sosial perusahaan yang bergerak di farmasi ini, PT ERELA ingin membantu mereka yang membutuhkan operasi namun terhalang kondisi ekonomi.
“Operasi katarak di Tawangmangu merupakan lokasi ke-26 baksos serupa dilaksanakan PT ERELA pada tahun ini. Baksos ini dimulai sejak dua tahun lalu. Kami melakukan bakti sosial dari permintaan masyarakat yang membutuhkan di seluruh Indonesia. Operasi ini tanpa dipungut biaya. Namun bukan berarti asal-asalan. Kami menggandeng dokter spesialis RSUP Dr Sardjito dengan metode mutakhir serta tingkat keberhasilan tinggi,” katanya.
Dijelaskannya, penderita katarak maupun penyakit mata lainnya tak hanya dialami kaum lansia. Pascapandemi, anak-anak juga terdampak pada penglihatannya karena terlalu banyak terpapar cahaya layar ponsel. Dengan kondisi mata sehat, diyanini mendukung produktivitas pekerjaan dan aktivitas lainnya.
Kepala UPF Yankestrad RSUP Dr. Sardjito dr. Ulfatun Nisa, M.Biomed mengapresiasi kerjasama eksternal dalam membantu masyarakat Tawangmangu mengakses hidup lebih berkualitas, terutama bagi penderita gangguan penglihatan. Bakti sosial ini sengaja digelar untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional dan Hari Mata Sedunia.
“Ini bagian dan upaya RSUP Sardjito dalam pelayanan kesehatan komprehensif dan akses kesehatan lebih baik. Sinergi antara pengobatan konvensional dan tradisional agar memiliki dampak positif lebih luas. Kami berterima kasih kepada tenaga medis dan non medis. Semoga manfaat kesehatan masyarakat dan mendekati Indonesia lebih sehat dan sejahtera,” katanya.
Spesialis glaucoma dari RSUP RDr Sardjito dr. Krisna Dwi Purnomo Jati, Sp.M mengatakan operasi mata katarak menggunakan metode phacoemulsification. Ini merupakan teknik operasi katarak menggunakan mesin bergelombang ultrasonik tanpa jahitan. Ia mengatakan butuh sekitar 20 menit bagi dokter melakukan operasi metode ini.
“Kita mengoperasi 26 pasien sesuai hasil skrining selama dua pekan. Setelah 20 menit operasi, pemulihan paling lama tiga hari. Kemudian dua pekan setelahnya bisa sempurna. Kontrol pada H plus 1 dan sebulan setelahnya,” katanya. (Abdul Alim)