Jatengpress.com, Semarang – Aparat Traffic Analis Accident (TAA) Satlantas Polrestabes Semarang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terhadap peristiwa kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Ngaliyan, Kota Semarang, Jumat (22/11) hari ini.
Sebagaimana diberitakan, sebuah truk tronton box bermuatan accu merk GS dari arah selatan diduga mengalami rem blong di turunan jalan raya Prof Hamka Ngaliyan, dan menggasak puluhan pengendara motor serta masyarakat di tepi jalur jalan raya tersebut.
Sopir diduga mengarahkan truk ke kiri hingga menerjang sejumlah lapak pedagang serta sejumlah orang. Puluhan sepeda motor dan mobil, serta satu truk diesel ringsek, hingga truk tronton bernopol B 9674 KXS Yang dikemudikan oleh sopir bernama Ade Kurniasari ( 32 Th) dengan kernet Rafif Tegar Santoso (19), menerjang masuk ke kios jus buah Carano Juice.
Dua korban tewas dari peristiwa ini, diketahui bernama Rukoyah (41) warga Beringin RT 03/03 Ngaliyan, Kota Semarang, dan Anis Yuliana (30) warga Desa Sumberarum, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. Keduanya merupakan pengguna jalan yang kebetulan melintas.
Untuk korban luka-luka, dari rekapitulasi petugas yang pada saat kejadian diketahui berjumlah tiga orang, setelah dilakukan pendataan lanjutan, mencapai sebanyak 12 orang.
Pada korban luka dilarikan ke beberapa rumah sakit diantaranya RS Permata medika enam orang (termasuk sopir dan kernet truk), RSUD Tugurejo tiga orang dan RS Hermina Pandanaran satu orang.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi Mengimbau masyarakat pemakai jalan untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan, saat melintas di jalur turunan Silayur, Ngaliyan, Kota Semarang.
Pasalnya, jalur tersebut dari arah selatan merupakan turunan curam dan panjang, dengan bagian bawah keramaian pusat kawasan Kecamatan Ngaliyan.
Saat disinggung seringnya terjadi peristiwa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan besar di turunan jalan raya Ngaliyan tersebut, AKBP Yunaldi mengungkapkan, sudah sering dilakukan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya peristiwa tersebut.
“Karena memang ini turunan dan di atas ada kawasan pabrik, jalurnya lewat sini. Kita lakukan upaya (pencegahan kecelakaan, red) setiap saat, tapi ini masih terjadi,” kata AKBP Yunaldi, di sela-sela memimpin evakuasi korban kecelakaan tersebut, Kamis (21/11) malam.
Imbauan serupa juga disampaikan Kepala Basarnas Kota Semarang, Budiono, tentang rawannya jalur turunan Silayur Ngaliyan Semarang.
“Turunan Silayur merupakan turunan yang panjang dan curam sehingga diharapkan masyarakat lebih berhati-hati saat melintasi jalan tersebut. Harapan kami kejadian ini tidak terulang kembali,” kata Budiono.
Dari pengamatan Jatengpress.com, turunan Silayur Ngaliyan, Kota Semarang merupakan jalur menurun yang cukup curam dan panjang ke arah Utara (menuju Jeskah/kawasan kota).
Dari arah selatan ada kawasan perumahan elite Bukit Semarang Baru dan kawasan industri BSB, kawasan Mijen, serta menghubungkan dengan kawasan Boja Kabupaten Kendal.
Turunan panjang Silayur Ngaliyan pertama dimulai dari seputaran SPBU Silayur dan pertigaan perumahan Griya Pandana, dimana terdapat patahan median jalan untuk menyeberang. Sekitar 500 meter di bawahnya, merupakan penyeberangan gerbang perumahan Permata Puri, sedangkan di sebelah kanan ada bangunan SMP negeri yang segera difungsikan dan RS Permata Medika. Lebih ke bawah lagi, pertigaan penyeberangan menuju kawasan Beringin. Di kawasan ini aktivitas masyarakat semakin padat dengan banyaknya pertokoan dan pusat perbelanjaan di kiri dan kanan jalan.
Kawasan ini menjadi semakin padat setiap pagi dan sore saat jam masyarakat berangkat dan pulang kerja.
Kawasan ini menjadi pusat keramaian di Ngaliyan, dimana menjadi akses steu pusat perekonomian warga. Pasalnya di seputaran Ngaliyan terdapat banyak perumahan, di antaranya Beringin, Wahyu Utomo, Bukit Permata Puri, Griya Pandana, dan lainnya. Belum lagi perkantoran dan gedung-gedung kegiatan bisnis seperti rumah sakit, toko emas, pertokoan seluler, kuliner, dan Pasar Ngaliyan.
Adapun di kawasan selatan (Bukit Semarang Baru) terdapat kawasan industri, dimana ke darssn besar truk, kobteiner, tronton dan lainnya mengakses melalui jalur jalan raya Ngaliyan tersebut.
Sehingga bukan hanya kendaraan kecil yang berlaku lalang memenuhi kepadatan Ngaliyan, namun juga tak jarang kendaraan angkutan barang truk tronton hingga kontainer acap terlihat menyesaki irama kepadatan arus lalu-lintas kawasan Ngaliyan. (Cip)