Jatengpress.com Wonogiri – Tim validasi lapangan Innovative Government Award (IGA), Kamis (14/11) datang ke Wonogiri dan diterima langsung oleh Bupati Wonogiri, Joko Sutopo di Pendopo rumah dinas Bupati.
Kehadiran tim tersebut lantaran Dua inovasi unggulan Pemkab Wonogiri masuk nominasi nasional IGA 2024. Dua itu adalah inovasi upaya penurunan stunting yang dinamai Cinta Mutiara Keluarga (CMK) dan Inovasi Mitra Desa (IMD). Inovasi ini mendukung usaha mikro dan kecil.
Penghargaan Innovative Government Award merupakan penghargaan tahunan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kepada pemerintah daerah. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas keberhasilan dan semangat pemerintah daerah dalam melakukan inovasi di bidang pembangunan, tata kelola pemerintahan, dan peningkatan layanan publik.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan Pemkab Wonogiri membuat aplikasi CMK lantaran aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) yang dibuat oleh pemerintah pusat menggunakan bahasa yang terlalu teknis atau medis sehingga masyarakat awam yang tinggalcdi pedesaan sulit memahami. “CMK adalah aplikasi yang kami sederhanakan dengan bahasa yang bisa dipahami oleh pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan stunting. Ternyata dengan bahasa yang mudah dipahami dampaknya cukup baik,’’ kata Joko Sutopo.
Berdasarkan data yang dihimpun, hasil penggunaan CMK untuk pencegahan dan penurunan stunting mengalami tren penurunan sejak 2021-2023. Pada 2021 data stunting di Wonogiri sebesar 13,98 persen, 2022 sebesar 10,62 persen dan 2023 sebesar 10,54 persen.
Adapun CMK memuat laporan status ibu hamil (resiko tinggi, resiko sedang). Juga memuat laporan status anak (resiko stunting, gizi kurang, berat kurang, normal).
Sedangkan inovasi yang satunya adalah Mitra Desa. Program ini sudah dimulai sejak 2021 dan terus berlanjut hingga saat ini. Pada program ini bersifat kolaboratif dan memadukan unsur dari perguruan tinggi, pemerintah daerah, kecamatan, lembaga desa (perangkat desa, RW, RT, BPD, karang taruna), generasi milenial Wonogiri dari unsur mahasiswa berprestasi dan pelajar SMK.
‘’Terdapat empat fokus program Mitra Desa. Pertama, pendataan usaha mikro dan kecil di pedesaan. Sasaran Pendataan usaha ini, yakni usaha-usaha yang memiliki nilai investasi kurang dari Rp 5 miliar. Kedua, peningkatan legalitas usaha melalui fasilitasi nomor induk berusaha (NIB) gratis. Ketiga, peningkatan aksesibilitas perbankan melalui program Link Perbankan.
Keempat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil melaui pendampingan usaha dan fasilitasi kemitraan usaha. Hasil dan manfaat program Mitra Desa dirasakan secara nyata oleh pelaku usaha. Puluhan ribu pelaku usaha mendapatkan NIB secara gratis.
“Kita ada 63.162 (capaian NIB). Itu terbanyak di Jawa Tengah. Tiap desa kita target minimal 100, yang belum minimal 100 tinggal 9 desa. Kita dorong terus,” pungkas bupati.