Magelang Semarak oleh Bunga Pohon Tabebuya Bermekaran

Jatengpress.com,Magelang – Hampir seluruh wilayah Magelang kini tampak ceria. Suasana tersebut tercipta karena ratusan pohon bunga Tabebuya kembali bermekaran.

Bunga Tabebuya (Handroanthus Chrysotrichus) di beberapa ruas jalan itu menjadi daya tarik tersendiri. Selain dapat mempercantik kawasan pun bisa menjadi spot foto bagi masyarakat.

Bunga tabebuya mempunyai beberapa macam warna. Yakni putih, pink, ungu, dan kuning. Pohon Tabebuya tumbuh hampir di seluruh kawasan Kota dab Kabupaten Magelang 

Antara lain, di Jalan Sarwo Edhi Qibowo, Jalan Pahlawan, dan Jalan Soekarta-Hatta. Juga di sepanjang median jalan Magelang-Yogyakarta dari depan Artos Magelang hingga simpang Palbapang, Kecamatan Mungkid. 

Banyak juga di kawasan Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, di Jalan Pemuda, Muntilan dan beberapa ruas jalan lain.

Menurut Kepala Bidang Pengkajian Dampak dan Penataan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang, Joni Budi Hermanto, pohon Tabebuya mengalami musim berbunga tidak menentu. Yang lazim, dalam setahun hanya berbunga sekali.

“Biasanya akan berbunga di penghujung musim kemarau. Seperti pekan kemarin karena adanya guyuran hujan terus menerus akhir-akhir ini, airnya tembus sampai akar bawahnya, sehingga dalam waktu satu mingguan, lantas muncul bunganya,” terang Joni.

Dia menyebut, proses berbunga pohon bunga tabebuya harus melewati tahap stressing. Dalam tahapan itu, tanaman tidak boleh tersiran air sehingga semua daunnya rontok. Kemudian kalaa terkena guyuran air yang cukup banyak hingga ke bawah akar, barulah bunga tersebut bisa tumbuh.

“Kalau sudah seperti kemarin kemarau panjang, kemudian turun hujan dengan intensitas tinggi selama 3 hari berturut turut. Barulah akan tumbuh bunga,” ujar Joni.

Setiap tahun, menurut Joni, pihaknya selalu melakukan proses pembibitan mandiri. Prosesnya, dari bunga yang mati akan muncul benih seperti pohon kacang panjang. Apabila sudah pecah (menghitam) barulah diambil bibitnya untuk proses penyemaian.

“Tapi warna bunga tak bisa ditentukan. Pernah coba beberapa warna dipisah, saat mekar warna bunga tabebuya itu belum tentu sama. Karena diakibatkan dari persilangan alami dari bunga itu,” tuturnya.

Achmad Ulinnuha (20), warga Magelang yang mengabadikan momen Tabebuya berbunga di sepanjang Jalan Sarwo Edhie Wibowo mengaku, amat gembira saat bunga tabebuya mekar. Karena nuansanya seperti di Jepang.

“Mekarnya bunga Tabebuya ini, tentu menambah keindahan kasasan. Seperti di sepanjang jalan ini. Karena banyak tanaman bunga Tabebuya, membuat suasana serasa seperti di Jepang,” ujarnya. (TB)