Jatengpress.com, Purbalingga – Dua hari hilang di puncak Gunung Slamet (3.428 M dpl), pendaki asal kota Semarang Naomi Daviola Setyanie (17) akhirnya berhasil ditemukan selamat, Selasa (8/10/2024) siang. Naomi hilang saat dalam pendakian open trip dengan rombongan 40 orang pada Minggu (6/10). Selama hilang di tengah hutan, siswi SMK 3 Semarang ini bertahan hidup dengan tiga potong roti dan air di gunung.

Pantauan Jatengpress di posko pendakian Gunung Slamet di Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, kecamatan Karangreja menyebutkan, pencarian pada hari Selasa (8/10) diawali dengan menggunakan Drone Thermal UAV di sekitar Pos 7-Pos 9. Tim SAR 1 yang berjumlah 9 orang sebelumnya sudah diberangkatkan pada Senin (7/10) sore pukul 16.00 WIB. Kemudian disusul Tim 2 yang berjumlah 12 orang berangkat pada Senin (7/10) malam pukul 19.00 WIB. Pada Selasa (8/10) kedua tim sudah bergabung.
“Tim SAR 1 melakukan penyisiran di sekitar Pos 9 dengan area pencarian seluas 1km², dan Tim SAR 2 melakukan pemantauan menggunakan Drone Thermal UAV di sekitar Pos 7-Pos 9. Tim SAR Gabungan akhirnya berhasil menemukan Naomi Daviola Setyanie sekitar 350 M Heading 120° dari Pos 7 pd koor 7°14’19.00″S 109°13’44.00″T dalam kondisi selamat, sekitar pukul 10.10 WIB,”kata Kepala pelaksana Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si.

Setelah ditemukan, Naomi dibawa oleh Tim SAR turun k epos Bambangan. Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 5 jam. Dari Pos 7 sampai pos 2, Naomi dipapah oleh Tim SAR secara bergantian. Kemudian pada pos 2, Naomi meminta untuk turun dan berjalan sendiri. “Tim SAR gabungan Bersama Naomi akhirnya sampai di sibawah pos 1 sekitar pukul 15.00 WIB,”kata Prayitno.
Isak tangis haru pun pecah. Naomi langsung memeluk ibunya Dwi Setyaningsih Veronika dan ayah kandungnya Setyo Handoyo. “Naomi kemudian dibawa ke rumah sakit PKU Muhamadiyah Bobotsari Purbalingga untuk menjalani pemeriksaan dan pemulihan tubuh,”kata Prayitno.

Saat berada di rumah sakit, Naomi yang diajak dialog oleh Kapolres Purbalingga AKBP Rosyid Hartanto, menuturkan, selama hilang ditengah hutan, Naomi bertahan hidup dengan makan sisa tiga potong roti yang masih dibawa. Untuk keperluan minum, Naomi mengambil dari hutan. “Saya seperti dipandu oleh tiga burung yang berterbangan diatas. Saya mengikuti saja bolak balik kemana burung itu bergerak, ternyata ada yang mengarah ke sumber mata air,”ujar Naomi.
Setelah mendapat perawatan di rumah sakit PKU Muhamadiyah Bobotsari, Naomi pada Selasa (8/10) malam dibawa pulang ke Semarang oleh pengurus Kwarcab Pramuka Kota Semarang. (*)