Kera Merajalela, Petani Lapor Bupati

Jatengperss.com Wonogiri –  Musim kemarau ini, kera-kera yang singgah di perbukitan, banyak yang turun gunung guna mencari makan ke perkampungan Hal tersdebut tentunya meresashan warga. Pun, kawanan kera menyikat habis tanaman palawija dan buah-buahan yang ditanam para petani di lereng-lereng perbukitan di sejumlah lokasi di wilayah Wonogiri.

Narmo, salah satu peani yang tinggal di Desa Sendang, Kecamatan dan Kabupaten  Wonogiri, mengaku sedih lantaran semua  tanamanbuah-buahan dan palawija miliknya selalu habis dimakan kera.

Terpisah, Sukamto, Kepala Desa Sendang, Wonogiri membenaskan hal itu. ‘’Kita kewalahan menghadapi serangan kera. Dari 846,322 hektar hanya tinggal 4-5 persen yang masih aman ditanami,’’ kata Sukamto, Minggu (22/9)

Guna mengatasi serangan kera, lanjutnya, pihaknya tidak melakukan pengusiran terhadap koloniu hewan yang dilindungi tersebut. Namun, kini Sukamto menyarankan kepada para petani di wilayahnya agar memanfaatkan lahannya dengan menanam gamal.. ‘’Kera tidak doyan dengan jenis tananaman ini, namun tanaman ini juga mempunyai nilai ekonomi yang laku dijual.

Dikutip dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Gamal (Gliricidia sepium) adalah nama sejenis perdu dari kerabat polong-polongan (suku Fabaceae alias Leguminosae). Sering digunakan sebagai pagar hidup atau peneduh, perdu atau pohon kecil ini merupakan salah satu jenis leguminosa multiguna yang terpenting setelah lamtoro (Leucaena leucocephala).

Daun-daun gamal mengandung banyak protein dan mudah dicernakan, sehingga cocok untuk pakan ternak, khususnya ruminansia. Daun-daun dan rantingnya yang hijau juga dimanfaatkan sebagai mulsa atau pupuk hijau untuk memperbaiki kesuburan tanah. 

Gamal merupakan sumber kayu api yang baik; terbakar perlahan dan menghasilkan sedikit asap, kayu gamal memiliki nilai kalori sekitar 4900 kcal/kg. Kayu terasnya awet dan tahan rayap, dengan BJ antara 0,5- 0,8, kayu ini baik untuk membuat perabot rumah tangga, mebel, konstruksi bangunan, dan lain-lain. 

Berkait serangan kera, para petani juga telah menyampaikannya ke Bupati saat acara saresehan di pendopo beberapa hari lalu. Atas laporan tersebut, Bupati Joko Sutopo mengajak para petani untuk menjaga ekosistem di daerahnya masing-masing. ‘’Kalau di gunung-gungung dan bukit-bukit sudah tidak ada lagi tanaman yang bisa mereka makan, otomatis akan turun mencari makan. Untuk itu, mari kita jaga ekosistem agar kera bisa mendapatkan makanan di tempatnya singgah sehingga tidak turun ke pemukiman penduduk dan tidak menghabiskan tanaman pertanian,’’ pinta bupati (Pm)