Jatengpress.com, Karanganyar-KONI Karanganyar mendorong para atlet paralympic meningkatkan prestasi olahraga dan mengikuti event-event bertaraf nasional dan internasional. Mereka dipastikan memperoleh bonus pantas.
Wakil Ketua KONI Karanganyar, Tony Hatmoko mengatakan sangat berbangga dengan prestasi atlet Paragames asal Karanganyar. Paling baru, lima atlet Paragames 2023 lalu menyabet medali emas, perak dan perunggu.
“Ini (bonus atlet) penyemangat agar ke depan tetap bersemangat menorehkan prestasi. Pemkab mendukung penuh berbagai event olahraga paralympic. Besaran bonus mengikuti kemampuan daerah,” ujar Tony yang juga menjabat anggota DPRD Karanganyar ini.
Ia mendorong pemerintah daerah menyediakan fasilitas latihan atlet penyandang disabilitas lebih layak.
Peraih prestasi asal Kabupaten Karanganyar yang mengikuti ajang ASIAN Paragames di Hangzou, China dan ASEAN Paragames di Kamboja pada 2023 lalu menerima bonus dari Pemkab setempat. Total bonus Rp49 juta yang diberikan ke lima atlet.
Salah satunya atlet paracyling asal Jaten, Sri Sugianti.
Sri menyabet dua medali emas dan satu medali perunggu pada ASIAN Paragames 2023 lalu. Medali emas diperolehnya setelah mencatatkan waktu 27 menit 57,95 detik di nomor sepeda jalanan Time Trial B Putri. Bonus prestasi senilai Rp30 juta diserahkan Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi saat melepas atlet NPC Karanganyar yang mengikuti event Peparnas 2024 di pendopo rumah dinasnya, Selasa (24/9).
lima atlet Paragames lainnya juga dijatah bonus untuk event ASEAN Paragames di Kamboja pada 2023. Mereka adalah empat penerima medali perak Ammar Hudzaifah, Sholahudin Al Ayubi, Murdiyanto serta penerima medali perunggu Yunia Wydia Irianti. Peraih medali perak berhak Rp5 juta sedangkan medali perungu Rp2 juta.
Sementara itu Sri mengatakan dirinya jeda dari semua event olahraga pascamelahirkan. Namun ia tetap bersemangat terjun lagi usai pulih dari persalinan. Penyandang disabilitas ini tersuntik semangat hidup mandiri melalui prestasi olahraga. Ia menceritakan, terjun ke olahraga prestasi mulai 2018 dengan cabor atletik di Jakarta. Kemudian di lari dan akhirnya paracyling.
“Memotivasi diri saya agar survive. Pendamping saya mengarahkan ke paracycling hingga sekarang,” katanya. (Abdul Alim)