Kisah Inspiratif Awal Rahmat Chaniago, Pemilik RM Chaniago : Tak Lulus SD, Kini Sukses Dirikan Resto Padang dengan 6 Cabang di Semarang dan menjadi Youtuber

Jatengpress.com, Semarang – Keterbatasan dan tekanan ekonomi keluarga tidak membuat terpuruk. Justru memantik untuk berjuang memperbaiki hidup.

Seperti perjuangan hidup yang dialami Awal Rahmat Chaniago, pemilik Resto Padang Chaniago di Jalan Tri Lomba Juang No. 03, Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang.

Berangkat dari anak keluarga tidak mampu Awal Rahmat merupakan anak dari pasangan bapak Buyung Ateh dan Ibu Ratmi yang hidup di Padang, Sumatera Barat.

Keterbatasan ekonomi bahkan membuat pria kelahiran Padang 10 Agustus 1976 ini tidak sempat menamatkan sekolah dasar.

Menginjak usia remaja dia nekat merantau ke Jawa untuk memperbaiki nasib, dengan membuka usaha jualan warung Padang di Bandung, Jawa Barat. Ketekunan membuahkan hasil, usaha rumah makan Padangnya berjalan menggembirakan.

Kesuksesan di tanah rantau tidak membuatnya lupa diri. Ia pun memboyong orangtua dan adik-adiknya di Padang, diajak ke Jawa untuk hidup bersama.

Usahanya terus berkembang hingga dia membuka cabang di Yogyakarta.

Tak berhenti disitu, awal tahun 2000-an, Awal Rahmat merambah ke Semarang dengan mendirikan rumah makan Padang Chaniago, di Jalan Abdurrahman Saleh.

“Membuka rumah makan Padang mungkin sudah dari orangtua. Juga rumah makan Padang pertama awal di Bandung. Kemudian ke Yogyakarta. Sampai sekarang dijalankan sama adik. Kemudian awal tahun 2000an mendirikan di Semarang, di Jalan Abdurrahman Saleh depan Rumah Bersalin Bahagia,” tutur Awal Rahmat Chaniago yang biasa disapa dengan sebutan Uda Awal, kepada Jateng Press.com.

Orangtua kita bawa dari ladang. Bagaimana supaya kita bisa membangkitkan batang tarandam. Yaitu kita orang Ndak punya bagaimana kita meningkatkan ekonomi keluarga. Saya merantau lalu mengajak orangtua dan adik-adik. Adik adik saya banyak. Mereka (adik-adiknya menjalankan cabang) Di Bandung dan Yogya,” kata pria berusia 48 tahun ini.

Kini dalam perkembangan terakhir, suami dari Indriyani ini telah memiliki enam cabang rumah makan Padang Chaniago di Semarang, dengan cabang utama berupa Resto Padang Chaniago Jalan Tri Lomba Juang 03 Kota Semarang. Selain itu juga ratusan outlet di Yogyakarta. “Kalau yang di Yogya, outlet RM Padang Chaniago kecil-kecil punya banyak. Ratusan,” tutur dia.

Ayah dari empat anak, Chania Medianti, Muhammad Reza Sapahlevi, Sutan Gema Ramadhan Chaniago, dan Khaila Pega Chaniago ini menuturkan, dalam menyajikan menu, tidak meninggalkan kearifan warisan masakan Padang yang otentik.

Maka ia pun mengusung menu khas rumahan masyarakat Padang, yaitu ayam kurma, menjadi salah satu menu andalan, di antara 70 menu yang ia sediakan di restonya, yang buka antara jam 08.00 sampai 22.00.

“Untuk Resto Chaniago, menu kita banyak yang kita sajikan dengan variasinya, ada 70 menu. Menu andalannya ayam kurma. Belum ada di tempat lain baru di tempat kita. Kemudian ada juga ikan bakar Padang. Itu untuk wilayah Jawa Tengah belum ada. Baru ada di tempat kita. Belum ada di tempat lain, kita sudah ada di Resto Chaniago di Jalan Tri Lomba Juang,” tutur Uda Awal.

Ayam kurma menurut Awal sebenarnya sudah ada di masyarakat Minang sebagai menu rumahan masyarakat Minang. Untuk sajian di resto Chaniago, disesuaikan dengan lidah masyarakat Jawa, yaitu tidak pedas.

“Cuma disini kita kembangkan karena belum dijual di rumah makan Padang. Ayam kurma Prosesnya sederhana. Tidak rumit. bedanya dengan yang lain, itu tidak pedas. Untuk anak-anak kecil juga bisa menikmati. Jadi gurih, enak cocok untuk anak-anak kecil. Asli Nusantara,” kata Awal.

Awal mengatakan ayam kurma hanya merupakan sebutan masyarakat Minang, sesuai namanya ayam kurma tapi tidak ada kurnanya. “Dikatakan ayam kurma biar lebih menarik,” ujar Awal.

Dia mengaku ayam kurma yang diusung dari masakan rumahan khas Minang ini malah menjadi
Kegemaran konsumen di Resto Chaniago Semarang dan menjadi best seller, selain juga menu-menu favorit lain di antaranya gulai cincang kambing, rendang, tunjang, dan ikan bakar Padang, dengan harga menu bervariasi mulai termurah Rp 15.000 sampai Rp 30.000 per menu.

Bukan hanya resto Padang, Uda Awal juga terhitung sukses menjadi seorang youtuber, dengan channel @dapurudaawal, yang kini berhasil memperoleh 375.000 subscriber dan 306 video.

Atas raihan ini Uda Awal telah berhasil meraih penghargaan brownse (perak) dari YouTube. Penghargaan tersebut terpajang di studio di rumahnya, di kawasan Greenwood Estate Semarang.

Iapun bertekad terus berkarya di channel YouTube nya untuk meraih penghargaan Gold (emas) (Cip)