JATENGPRESS, KARANGANYAR- Ketersediaan hasil panen diharapkan menekan kenaikan harga komoditas pangan di pasaran.
Demikian disampaikan Pj Bupati Karanganyar, Tomotius Suryadi di sela panen raya cabai di Desa Segorogunung Kecamatan Ngargoyoso, Minggu (25/8).
Ia mengatakan harga cabai rawit dari semula Rp 65 ribu perkilo turun menjadi Rp55 ribu-Rp50 ribu perkilo. Harga cabai turun dipengaruhi panen raya saat ini.
“Hari ini saya bersama TPID dan petani cabai di Segoro Gunung memanen cabai rawit. Saya cek tadi harga cabai rawit merah di pasaran relatif turun dengan panenan ini. Dari Rp65.000 per kg, sekarang Rp50.000-Rp55.000 per kg,”kata Timotius.
Timotius mengatakan tengah berupaya menekan disparitas harga cabai dari petani ke konsumen. Saat ini, Timotius mengatakan disparitas harga cabai dari petani ke konsumen masih terlalu tinggi. Petani melepas harga jual cabai per kg senilai Rp40.000. Sementara sampai ke konsumen harga cabai mencapai Rp55.000 per kg atau terdapat selisih hingga Rp15.000 per kg. Pihaknya masih mencari formulasi yang tepat untuk mengatasi persoalan disparitas harga tersebut.
“Harapan kami harga petani ke konsumen selisihnya tidak terlalu banyak. Ini yang sedang kita cari solusi dan formulasinya,” kata Timotius.
Secara umum, Timotius mengatakan ketersediaan cabai untuk kebutuhan masyarakat Karanganyar masih kurang. Stok cabai di pasaran yang ada di Karanganyar masih banyak dipasok dari luar daerah. Kondisi ini yang mengakibatkan harga cabai di pasaran cukup tinggi. Guna memenuhi kebutuhan cabai, pihaknya terus mendorong warga menanam cabai di lingkungan rumahnya masing-masing. Gerakan tanam cabai tersebut terus digelorakan Pemkab Karanganyar, salah satunya menggandeng kader-kader PKK.
“Target kami itu setiap rumah ada tanaman cabai. Sedikit banyak ini akan membantu mencukupi kebutuhan cabai,” katanya.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Feriana Dwi Kurniawati mengatakan luasan area tanaman cabai di Karanganyar hanya 500 hektare. Pertanian cabai ini tersebar di Kecamatan Jatiyoso, Jumapolo, Jumantono, Ngargoyoso, Jenawi, Karangpandan dan sebagian di wilayah Tawangmangu. Khusus di Ngargoyoso sendiri, area tanaman cabai ditanam di lahan seluas lima ha yang tersebar di Desa Segoro Gunung, Girimulyo dan Berjo.
“Jadi memang ketersediaan cabai kita masih sedikit. Sehingga yang beredar di pasaran sekarang, bukan hanya dari Karanganyar. Tapi luar daerahan,” katanya.
Petani cabai asal Segoro Gunung, Sardi, 61, mengatakan panen cabai mulai terjadi sejak dua pekan lalu. Dia memiliki lahan seluas satu ha yang ditanami aneka jenis cabai, termasuk komoditas sayur lainnya.
“Hasil panen ini baik. Satu kilo dari petani dijual Rp40.000. Biasanya cabai di beli pedagang-pedagang pasar langsung ke rumah,” Katanya. (Abdul Alim)