Kirab Cheng Ho, Kirab Budaya Berusia Ratusan Tahun yang Bernilai Toleransi

JATENGPRESS,SEMARANG – Kota Semarang memiliki salah satu tradisi budaya tahunan bernilai toleransi tinggi, yang telah berlangsung ratusan tahun. 

Kirab Cheng Ho atau Sampo Tay Djien, memperingati pendaratan Laksamana Cheng Ho ke pantai Simongan Semarang pada abad ke-15, rutin diperingati sejak abad ke-19 oleh warga Tionghoa Semarang dengan kirab dari Pecinan ke petilasan Cheng Ho di Simongan.  

Kirab berjalan kaki dengan jarak sekitar 8 kilometer dari Kelenteng Tay Kak Sie di kampung Purwodinatan, Pecinan, Semarang Tengah, biasanya diadakan setiap bulan 6 tanggal 29 Imlek. 

Tahun 2024 ini, arak-arakan atau kirab memperingati 619 tahun pendaratan Laksamana Cheng Ho atau Sampo Tay Djien ke Semarang, telah terlaksana pada Minggu (4/8) lalu. 

Ketua panitia peringatan 619 tahun Cheng Ho atau Sampo Tay Djien, Hasan Arifin mengungkapkan, sekitar 5.000 warga terlibat dalam perayaan besar ini. Bernilai toleransi tinggi karena warga Tionghoa bisa melaksanakan tradisi leluhur dengan baik, bahkan warga non Tionghoa banyak menonton acara ini. Warga antusias dibseoanjanh rute yang dilewati rombongan kirab.  

Ketua Yayasan Kelenteng Tay Kak Sie, Tanto Hermawan (kiri) bersama wakil ketua Yayasan Kelenteng Tay Kak Sie Hasan Arifin. Foto : Cip

“Dimulai pukul 05.00 arak-arakan berjalan kaki dari Kelenteng Tay Kak Sie, diikuti rombongan dari 16 kelenteng dalam dan luar kota, dengan total 22 rombongan,” kata Hasan Arifin. 

Di dalam kirab ada pengusung rupang Sampo Tay Djien di dalam tandu, ada rombongan kesenian musik tradisional Tiongkok khodengcong, ada pembawa replika kapal Cheng Ho, ada kesenian barongsai dan naga, ada atraksi tangsin. 

Yang tak kalah menarik, ada seekor kuda yang merupakan ikon arak-arakan Cheng Ho. Sepanjang kirab, kuda ini dikelilingi dan dikawal oleh rombongan bhe kun yang mengenakan kostum hitam-hitam, dan wajah di make up berbagai karakter pahlawan Tiongkok kuna. 

Pukul 13.00 rombongan kirab dari Simongan kembali ke Pecinan dengan diangkut kendaraan truk. Sesampai di gapura Pecinan di Jalan Beteng, rombongan kembali melakukan kirab dengan singgah ke kelenteng-kelenteng ada di Pecinan, untuk selanjutnya kembali ke Kelenteng Tay Kak Sie.   

“Singgah ke kelenteng-kelenteng ini dengan maksud sebagai silaturahmi,” kata Hasan Arifin. 

Keluarga besar Kelenteng Tay Kak Sie pun berharap peringatan 619 tahun pendaratan Laksamana Cheng Ho ke Semarang, uang baru saja dilaksanakan, bisa membawa spirit bagi masyarakat Kota Semarang dalam berkiprah membangun bangsa.

Ketua Yayasan Kelenteng Tay Kak Sie Semarang, Tanto Hermawan (Chen Ie Ling) mengatakan, peristiwa pendaratan Laksamana Cheng Ho merupakan peristiwa kebangsaan yang membawa nilai tinggi, dalam sejarah kebudayaan dan persahabatan antarbangsa. 

Cheng Ho, yang oleh warga Tionghoa mendapat gelar kehormatan Sampo Tay Djien merupakan sosok pembawa misi damai dalam pelayarannya ke berbagai negara, termasuk ke Nusantara, pada abad ke-15.  

Oleh karenanya, Tanto Hermawan juga berharap agar pendaratan Cheng Ho arus Sampo Tay Djien yang sampai sekarang masih terus diperingati oleh keluarga besar Kelenteng Tay Kak Sie, membawa spirit perdamaian dan semangat juang bagi warga Kota Semarang. 

“Makna dari kirab adalah, mengingat beliau Sampo Tay Djien atau Laksamana Cheng Ho, dimana beliau adalah orang gigih pantang mundur berjuang luar biasa, membawa armada begitu banyak datang ke berbagai negeri dengan misi tukar budaya dan persahabatan. 

Kita harapkan peringatan ini bisa membawa spirit dan teladan bagi kita semua tentang pentingnya persahabatan dan perdamaian antarsemua golongan dan lapisan masyarakat,” papar Tanto Hermawan, didampingi Wakil Ketua Yayasan Kelenteng Tay Kak Sie, Hasan Arifin, seusai kirab Sampo Tay Djien di Kelenteng Tay Kak Sie, Jalan Gang Lombok 62 Purwodinatan, Pecinan, Semarang Tengah. 

Ia juga berharap prosesi kirab dalam perayaan ini bisa membawa keberkahan bagi semua masyarakat, termasuk di bidang ekonomi 

“Semoga membawa bisnis yang lebih baik, keselamatan, kesehatan bagus semua warga, semua kegiatan ekonomi lancar,” ujar dia. (Cip)