JATENGPRESS, KARANGANYAR-Kelompok seniman lokal sukses menghibur para pedagang pasar tradisional dalam event Grebeg Pasar di pelataran Pasar Karangpandan, Rabu (31/7). Hiburan rakyat itu dibalut sosialisasi gempur rokok ilegal oleh Bea Cukai dan mitra kerja pemerintah daerah.
Para pedagang pasar tradisional, khususnya komoditas kelontong, tampak antusias mendengarkan sosialisasi. Apalagi diselingi humor mengocok perut oleh trio kocak Ucer, Pincer dan Lintang. Ketiganya menyajikan cerita peredaran rokok ilegal dan rokok tanpa cukai/cukai palsu di kalangan pelajar. Aparat Bea Cukai yang ikut manggung memberi pencerahan terkait tips membedakan rokok legal dengan ilegal. Bea Cukai juga menyosialisasikan Gempur Rokok Ilegal (Gokil).
Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi ikut memberi sosialisasi ke pedagang. Ia menyebut pendapatan negara dari cukai tembakau cukup besar, yakni Rp200 triliun. Uang negara itu dibagi ke semua daerah untuk pembangunan. Ia menyontohkan di APBD Karanganyar Rp2,3 triliun, mayoritas dana transfer pusat. Salah satu sumber APBN dari pajak.
“Sehingga dengan menjauhi rokok ilegal, mengurangi kerugian negara akibat peredarannya. Juga mendukung pembangunan,” katanya.
Usai sambutan, ia menelusuri lorong pasar tradisional untuk menegur sapa pedagang. Ia juga mengajak mereka menjauhi perdagangan rokok tanpa merek tanpa cukai.
Kepala Disdagperinaker, Martadi mengatakan sosialisasi gempur rokok ilegal ke pedagang pasar efektif. Ini merupakan event kedua setelah di Pasar Tegalgede pada awal tahun ini.
“Kemarin wayangan sedangkan sekarang hiburan rakyat. Sosialisasi langsung ke pedagang atau pelaku usaha yang biasanya didekati sales rokom ilegal,” katanya. (Abdul Alim)