Jatengpress.com, Purworejo – Rapimnas GEMIRA (Gerakan Muslim Indonesia Raya), sayap Partai Gerindra, 21-22 September 2024 lalu, telah menetapkan rekomendasi untuk mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran. Wajar, sayap partai bersikap seperti itu.
Namun ada yang menarik, yakni usulan agar Presiden terpilih, Prabowo Subianto mengangkat Menteri Agama dari kader Partai Gerindra. Ketua Umum Jaringan Majelis Yasinan Nusantara (Jayanusa), Idham Cholid menyebutkan, tokoh yang tepat dari internal Partai Gerindra yang layak menjadi Menteri Agama adalah KH Moch Irfan Yusuf Hasyim atau Gus Irfan
“Jika harus ditanya, siapa tokoh dan figur yg tepat dari kader Gerindra yg layak menjadi Menteri Agama? Menurut saya, tak lain adalah KH! Moch Irfan Yusuf Hasyim atau Gus Irfan, yang juga Ketua Umum GEMIRA. Sebenarnya, ini sangatlah wajar, Ketua Umum GEMIRA didorong jadi Menteri Agama,” ungkap Idham Cholid dalam keterangan resminya, Senin (23/09/2024).
Ia mengungkapkan beberapa alasan mengapa Gus Irfan dianggap mampu dan tepat dijadikan Meneteri Agama menggantikan Gus Yaqut Cholil Qoumas.
“Pertama, Gus Irfan merupakan representasi nahdliyyin tulen. Gus Irfan adalah putra KH Yusuf Hasyim, berarti masih cucu langsung dari pendiri NU, Hadlralatus-Syekh KHnHasjim Asy’ari. Kedua, Gus Irfan yang juga berangkat dari pesantren Tebuireng, jelas menjadi representasi rumah besar NU. Sebagai orang pesantren, tentu tak diragukan lagi integritas dan kapasitasnya,” kata Idham.
Lanjutnya, menurut Dr KH Musta’in Syafi’i, kiai sepuh dan Dewan Masyayikh Tebuireng, Gus Irfan adalah sosok yang ‘iffahnya sangat terjaga: mampu menahan diri dari perbuatan jelek dan tak pantas, selalu bisa menjaga kehormatan diri.
Alasan ketiga, Gus Irfan adalah sosok yang netral, tak pernah terdengar bahwa beliau terlibat konflik politik, apalagi di lingkungan nahdliyin.
“Beliau (Gus Irfan) selalu bersikap ngemong dan dewasa dalam melihat berbagai persoalan. Beliau selalu konsen pada kemaslahatan umat. Pandangan dan sikapnya juga inklusif,” kta Idham.
Sebagai alumni Tebuireng, Idham mengaku sangat gembira jika dari dzuriyat Hadlratus-Syekh benar-benar dipercaya berkhidmat di pemerintahan.
“Bagaimanapun, kita butuh keteladanan. Karena ke depan persoalan yang dihadapi tak semakin ringan. Menteri Agama khususnya, harus bisa mengayomi semuanya. Sangat disayangkan jika antar elite tokoh agama masih suka ribut sendiri,” pungkas Idham. NING