Ribuan Mahasiswa Geruduk Gubernuran Jateng

Serukan Perlawanan terhadap Politik Dinasti Jokowi

JATENGPRESS SEMARANG – Ribuan elemen mahasiswa gabungan dari berbagai perguruan tinggi di Semarang, menggeruduk kantor gubernur Jateng di Jalan Pahlawan.

Gedung yang satu kompleks dengan gedung DPRD Jateng menjadi sasaran tumpahan aspirasi mereka, yang menyoroti carut marut persoalan politik di tanah air.

Politik dinasti Jokowi menjadi cemoohan mahasiswa dengan benraaunwarna warni jaket almamater mereka.

Massa bergerak ke lokasi demo di Jalan Pahlawan menjelang pukul 11.30, memaksa aparat keamanan menutup jalur menuju ke arah Simpanglima di Jalan Pahlawan depan gedung DPRD Jateng.

Ratusan aparat kepolisian bersenjata lengkap termasuk water canon disiagakan di gerbang utama dan di halaman gedung DPRD dan kantor gubernur Jateng.

Yel-yel, orasi, nyanyian, mereka kumandangkan bersama sebagai bentuk kekecewaan terhadap lingkaran kekuasaan di dalam  pemerintahan pusat yang semakin tidak jelas, yang semakin membentuk terjadinya oligarki di kekuasan negeri ini.

“Jangan sampai kita kalah dari antek antek oligarki. Jangan sampai kita diperbudak oleh rezim Jokowi. Rakyat tidak bodoh. Yang bodoh siapa ?,” teriak salah satu demonstran yang berorasi, yang disambung oleh sebagian massa dengan kata “Jokowi”.

Peserta aksi juga membentangkan spanduk di pagar depan kantor gubernur Jateng dengan tulisan “Jokowi Picek, Tolak Politik Dinasti”.

Pergerakan massa dari jalan Pahlawan bergeser ke samping gedung DPRD di sisi Taman Indonesia Kaya. Di sini massa yang berada di luar pagar nyaris terlibat chaos dengan aparat keamanan yang berada di dalam pagar halaman gedung DPRD Jateng.

Bahkan salah satu mobil water canon yang semula siaga di halaman depan, bergerak ke samping gedung DPRD untuk mengantisipasi jika situasi memburuk.

Polisi antihuruhara dengan helm dan tameng merapatkan barisan memblokade pintu masuk, saat massa merobohkan pagar samping gedung DPRD.

Massa sempat melemparkan botol air mineral ke aparat keamanan.

Namun ketegangan tersebut berhasil mereda, dan mahasiswa melanjutkan orasi di simpang tiga depan Taman Indonesia Kaya, samping gedung DPRD Jateng.

Pagar yang telah roboh dijaga barisan aparat kepolisian, dan mahasiswa duduk di depan gerbang sambil melanjutkan orasi. 

Saat mahasiswa berorasi, mereka mendengar kabar bahwa sidang paripurna DPR RI ditunda. Meski demikian, massa mengancam tetap akan mengawal perkembangan yang ada. (Cip)